Kamu Mahasiswa? #AyoGabungKAMMI

KAMMI adalah gerakan ekstraparlementer. Dasar ini penting karena memang KAMMI bukanlah organisasi yang berdiri di atas birokrasi kampus, pemerintahan, ataupun bagan organisasi-organisasi lain yang bercorak politik, tetapi berdiri di atas kaki sendiri (baca: independen).  Terpisah dari bagan-bagan kemahasiswaan kampus maupun pemerintahan tentu perihal organisasi yang dipegang oleh KAMMI, namun secara tidak langsung KAMMI dapat mempengaruhi dinamika di dalam kampus berikut pemerintahan melalui pemikiran kader-kader KAMMI. Dengan kata lain, KAMMI memutuskan kebijakan atas dasar nilai-nilai yang dipegang oleh KAMMI dengan mempertimbangkan amar ma’ruf nahyi mungkar dari suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemegang kebijakan tanpa ada alur intstruksi yang mengekang KAMMI dalam mengambil suatu kebijakan. 

Spektrum gerakan mahasiswa Indonesia sebetulnya tidak hanya dalam ruang lingkup Indonesia saja, tetapi dunia. Posisi KAMMI menjadi penting dalam perjalanan konstelasi politik domestik-internasional, dijelaskan secara tersirat dalambuku Clash of Civilization karangan Samuel Huntington. Sedikit catatan, CoC karangan Huntington ini mempunyai hipotesis bahwa saat ini yang berkompetisi bukanlah sekedar negara bangsa, tetapi sudah masuk ranah ideologi, yakni antaraideologi “Barat” dengan Islam-Timur (Confucianism-Tiongkok).Lanjut ke dalam gerakan mahasiswa secara umum, menilik momen pasca Krisis Moneter 1998 (sekitar tahun 2000-an), disaat mahasiswa menjadi prominent actor (aktor utama) dalam peralihan kekuasaan dari Orde Baru menjadi Masa Reformasi. Terbentuknya BEM SI menjadi tonggak pertama (pasca ’98) bersatunya mahasiswa dari seluruh Indonesia sebelum pada akhirnya “terpecah” menjadi beberapa gerakan integrasi yang lebih kecil seperti BEM Nusantara dan BEM Nasional. Sejalannya dengan waktu, friksi internal BEM SI yang berakar dari perbedaan Ideologi membuat terbentuknya gerakan mahasiswa yang berfokus pada isu-isu makro, selain BEM SI, seperti BEM Nusantara dan BEM Nasional. Komposisi setelah perpecahan terebut membuat BEM SI lebih stabil dan momentum ini diisi oleh universitas-universitas yang BEM nyadikelola oleh kader KAMMI. Ini menandakan bahwa KAMMI memegang peranan pentingdalam gerakan nasional dan dunia. Jika pengaruh nasional sudah terlihat “biasa”bagi organisasi nasional, kata “dunia” menjadi cukup menjadi “core attention” (perhatian utama) yang dipicu dari pertanyaan “bagaimana KAMMI dapat mempengaruhi dunia?”.

Lain lagi di Turki, salah satu kunci kemenangan AKP Turki di pemilu adalah berasaldari sayap gerakan mahasiswa AKP Turki. Beliau memberikan keterangan bahwa sayap gerakan mahasiswa beranggotakan  5juta mahasiswa yang terdiri dari 2 juta ikhwan dan 3 juta akhwat, tentu dengan status mahasiswa yang masih aktif berkuliah. Beralih ke Amerika dengan pembahasan budaya politik anak mudanya, kalangan anak muda negeri Paman Sam tersebut sudah menentukan pilihan bahkan semenjak SMA, dan memang para pemilih di AS ini cukup loyal saat sudah memilih dari salah satu partai (Republik atau Demokrat). Dari ketiga contoh kasus ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pemahaman dan wawasan politik bangsa negara dalam tataran grassroot, terlebih lingkup anak muda, sangat dibutuhkan dan sebetulnya bukan sesuatu yang “tabu” untuk dibicarakan, justru seharusnya anak muda sudah dapat menentukan sikapnya terhadap pilihan politik mereka , dan menjauhi dari bersikap “anti-politik”. Inilah yang menjadikan gerakan mahasiswa penting untuk hadir di lingkungan mahasiswa, dengan bertujuan agar mahasiswa “tidak butapolitik”, tidak mengganggap bahwa politik hanya sekedar mengandung kebohongan,kelicikan, dan berikut hal-hal buruk lainnya. “Penyakit” tentang adanya pembutaan politik ini berasal dari paham “sekularisme” dalam gerakan mahasiswa, dimana mahasiswa hanya diarahkan untuk tetap fokus pada hal-hal di luar lingkungan politik, dengan slogan-slogan kosong seperti “mahasiswa itu belajar akademik,fokus studi, dapat beasiswa, menjadi enterepreneur, berprestasi akademik, tidak ikut campur dalam kebijakan dekanat/rektorat terlebih pemerintahan nasional”. Slogan-slogan kosong itulah yang akhirnya membuat mahasiswa tidak kritis dalam menghadapi persoalan bersifat makro, bahkan mungkin “seremeh” fenomena sosial yang ada di sekitarnya karena terlalu fokus pada “diri sendiri”. Pada akhirnya, akibat dari fenomena tidak kritisnya mahasiswa saat ini menjadikan gerakan mahasiswa tidak bagus karena yang menentang bukan lagi pihak eksternal mahasiswa, tetapi justru dari dalam tubuh mahasiswa itu sendiri, yang akhirnya saling mengganggap “duri dalam daging” satu dengan lainnya. Demikian apa yang disampaikan oleh Mas Dennis Wahyudianto dalam tulisannya beberapa waktu lalu.    
________________________________________________________________________________________________________

KAMMI lahir dari rahim reformasi. Semangat perubahan bangsa adalah dasar aksi-aksiKAMMI. Maka, memperbanyak jumlah kader KAMMI artinya menduplikasi massal para penggerak bangsa masa depan.

Teringat sebuah pesan dari Ir Soekarnopuluhan tahun yang lalu

“Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!” 

Bagi Soekarno, pemuda adalah aktor penggerak perubahan nasib suatu bangsa. Di tangan para pemudalah masa depan suatu bangsadipertaruhkan. Akan seperti apa jadinya masa depan suatu bangsa, dapat dilihatdari kondisi pemudanya. Jika pemudanya bermoral baik, berpendidikan dan kompetitif maka kemajuan suatu bangsa sudah dengan jelas dapat dilihat dan diprediksi. Begitu pula sebaliknya jika kondisi pemuda suatu bangsa mengalami kemerosotan moral, tidak berpendidikan dan tidak mau bekerja keras maka kehancuran bangsa itu hanyalah tinggal menunggu waktu.

Dengan semangat yang sama seperti yang dimiliki Ir. Soekarno dalam melihat pemuda itulah, PP KAMMI melandaskan dasar semangatnya atas Program “100 Ribu Kader KAMMI Penggerak KebangkitanIndonesia”. KAMMI ingin ikut berkontribusi dalam melahirkan generasi muda Indonesia yang memiliki kesadaran kebangsaan dan nasionalisme yang mendalam,para aktivis mahasiswa yang kedepannya akan menjadi para pemimpin yang akan mengisi seluruh sektor kehidupan Indonesia mulai dari sektor pemerintahan, sektor bisnis dan sektor ketiga non-pemerintahan. Jumlah 100.000 aktivis mahasiswa merupakan target yang ingin KAMMI capai dan persembahkan bagikemajuan dan kebangkitan Indonesia ke depannya. 

“Dengan bergabung bersama KAMMI, para mahasiswa akan dibinadan belajar bersama di KAMMI sehingga menjadi Mahasiswa yang memiliki Kompetensi dan Kualitas terbaik. Dengan modal ini, kita sebagai mahasiswa akan meraih kesuksesan Bangsa sekaligus kesuksesan diri kita”, kata Andriyana (KetuaUmum PP KAMMI).

Bersama Kita Menjadi Penggerak Kebangkitan Indonesia


Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar