![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEDNuZ0wTSjj-RHFGy4gaStV6SwNHwQl3deKDYpPXytsrR9FE9o25xN-qjYdzwURRIwpkw7dxAMw2py7vSS70LO5pXZOmYD61s6p4KhSIZ9cSxYIaUuHo6Jyi2ucmhiuZSvttqM3Qf2km7/s320/WhatsApp+Image+2016-09-24+at+2.42.18+PM.jpeg)
Adi Sutrisno, selaku kepala bidang Kebijakan Publik
PD KAMMI Kota Pontianak mengungkapkan, “tujuan audensi yang dilakukan ke KODAM
XII Tanjungpura yaitu untuk menjaga hubungan erat sekaligus silaturahim KAMMI Kota
Pontianak dengan pihak militer, mendiskusikan bersama akan bahaya paham-paham
radikal, acaman pergerakan PKI bagi NKRI” ujarnya. “KAMMI Kota Pontianak akan siap
melawan segala bentuk paham-paham yang mengancam NKRI, lahirnya KAMMI di
Indonesia adalah upaya konkrit para pendahulu untuk menjadikan KAMMI sebagai
elemen bangsa yang siap menekan segala bentuk ancaman bangsa baik dari kalangan
pemerintah yang diktator, penjajahan pihak asing maupun paham-paham radikal”,
ungkap Adi Sutrisno.
Bangsa Indonesia akan kembali diingatkan kejadian
bersejarah yang pernah memilukan negeri ini, sebuah pemberontakan, kejahatan
biadab, perusakan terhadap pesantren, pembunuhan para jendral, santri dan kyiai
yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Peristiwa bersejarah
tersebut lebih dikenal dengan dengan G30S/PKI.
Menurut
Pak Ahmat, selaku perwakilan dari Pangdam XII Tanjungpura, beliau mengatakan “Sampai detik ini masih terdapat orang-orang
PKI yang bersemanyam disetiap wilayah Indonesia dengan menyebarkan faham
fahamnya. Saat ini, dari pihak militer masih melakukan pemantauan dan tidak
bisa menangkap langsung kecuali jika mereka sudah melakukan action baru ada tindak selanjutnya, apabila hanya melakukan rapat, seminar,
seresehan, dari pihak militer hanya bisa memantau dan terus melakukan
pengontrolan, tidak dipungkiri bahwa saat ini banyak dari mereka (PKI) yang
masih exsis-duduk manis tinggal di negara ini, ada yang berprofesi sebagai
petani, pedagang bahkan ada yang menduduki tempat yang strategis dikursi DPR“,
ungkap pak Ahmad selaku perwakilan
PANGDAM.
Dari
hasil audensi tersebut, pihak militer menyatakan tidak hanya mengencam PKI tapi
apa pun tindakan yang mengancam keutuhan dari NKRI (NKRI merupakan Harga Mati) kita
semua harus berkerja sama menjaga keutuhan tersebut. Sebagai pemuda, masyarakat
berbangsa dan bernegara harus cerdas dan mampu dalam memfilter setiap informasi
yang didapat, mampu untuk memilah dan memilih mana yang benar dan mana yang
salah, mana yang baik dan mana yang buruk. Harapannya seluruh elemen bangsa
dapat bekerjasama apabila didapati sesuatu yang dianggap melanggar hukum maka
kita harus laporkan, tangkap dan lawan.
Pak Ahmad berpesan, “sebagai seorang mahasiswa, jangan menjadi mahasiswa yang suka tauran,
berdemonstrasi yang tidak genah, demonstrasi boleh ungkapnya, tetapi jangan
sampai mengganggu ketertiban umum, dan merusak fasilitas umum karena hal
tersebut tidak mencerminkan sikap seorang yang berintelektual, apalagi kita
sebagai seorang Mahasiswa, orang yang dianggap faham, berilmu, cerdas, maka
kita harus menunjukkan sikap yang demikian, bukan seperti orang yang tidak
bertatakrama dan tidak bermoral”, ungkapnya.
#KebijakanPublik
#PDKAMMIPontianak
#Mempertajam#Literasi
#Dialetika#Politik #Pergerakan
Penulis Berita : Ema Virani
Editor
: Adi Sutrisno
0 komentar:
Posting Komentar