Audensi KAMMI Kota Pontianak ke Komando Daerah Militer (KODAM) XII Tanjungpura

Kamis, 22 September 2016. Audensi yang dilakukan oleh Kebijakan Publik Pengurus Daerah KAMMI Kota Pontianak ke Komando Daerah Militer (KODAM) XII Tanjungpura, dihadiri Adi Sutrisno, Badaruddin, Ema Virani dan Imran Ramadhan. Pembahasan kali ini mengenai “Ancaman Pergerakan PKI bagi NKRI & Membangun Jiwa Nasionalisme dikalangan Pemuda”.

Adi Sutrisno, selaku kepala bidang Kebijakan Publik PD KAMMI Kota Pontianak mengungkapkan, “tujuan audensi yang dilakukan ke KODAM XII Tanjungpura yaitu untuk menjaga hubungan erat sekaligus silaturahim KAMMI Kota Pontianak dengan pihak militer, mendiskusikan bersama akan bahaya paham-paham radikal, acaman pergerakan PKI bagi NKRI” ujarnya. “KAMMI Kota Pontianak akan siap melawan segala bentuk paham-paham yang mengancam NKRI, lahirnya KAMMI di Indonesia adalah upaya konkrit para pendahulu untuk menjadikan KAMMI sebagai elemen bangsa yang siap menekan segala bentuk ancaman bangsa baik dari kalangan pemerintah yang diktator, penjajahan pihak asing maupun paham-paham radikal”, ungkap Adi Sutrisno.

Bangsa Indonesia akan kembali diingatkan kejadian bersejarah yang pernah memilukan negeri ini, sebuah pemberontakan, kejahatan biadab, perusakan terhadap pesantren, pembunuhan para jendral, santri dan kyiai yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Peristiwa bersejarah tersebut lebih dikenal dengan dengan G30S/PKI.

            Menurut Pak Ahmat, selaku perwakilan dari Pangdam XII Tanjungpura, beliau mengatakan “Sampai detik ini masih terdapat orang-orang PKI yang bersemanyam disetiap wilayah Indonesia dengan menyebarkan faham fahamnya. Saat ini, dari pihak militer masih melakukan pemantauan dan tidak bisa menangkap langsung kecuali jika mereka sudah melakukan action  baru ada tindak selanjutnya,  apabila hanya melakukan rapat, seminar, seresehan, dari pihak militer hanya bisa memantau dan terus melakukan pengontrolan, tidak dipungkiri bahwa saat ini banyak dari mereka (PKI) yang masih exsis-duduk manis tinggal di negara ini, ada yang berprofesi sebagai petani, pedagang bahkan ada yang menduduki tempat yang strategis dikursi DPR“, ungkap pak Ahmad  selaku perwakilan PANGDAM.

            Dari hasil audensi tersebut, pihak militer menyatakan tidak hanya mengencam PKI tapi apa pun tindakan yang mengancam keutuhan dari NKRI (NKRI merupakan Harga Mati) kita semua harus berkerja sama menjaga keutuhan tersebut. Sebagai pemuda, masyarakat berbangsa dan bernegara harus cerdas dan mampu dalam memfilter setiap informasi yang didapat, mampu untuk memilah dan memilih mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk. Harapannya seluruh elemen bangsa dapat bekerjasama apabila didapati sesuatu yang dianggap melanggar hukum maka kita harus laporkan, tangkap dan lawan.

Pak Ahmad berpesan, “sebagai seorang mahasiswa, jangan menjadi mahasiswa yang suka tauran, berdemonstrasi yang tidak genah, demonstrasi boleh ungkapnya, tetapi jangan sampai mengganggu ketertiban umum, dan merusak fasilitas umum karena hal tersebut tidak mencerminkan sikap seorang yang berintelektual, apalagi kita sebagai seorang Mahasiswa, orang yang dianggap faham, berilmu, cerdas, maka kita harus menunjukkan sikap yang demikian, bukan seperti orang yang tidak bertatakrama dan tidak bermoral”, ungkapnya.



#KebijakanPublik
#PDKAMMIPontianak
#Mempertajam#Literasi #Dialetika#Politik #Pergerakan

Penulis Berita : Ema Virani
Editor : Adi Sutrisno
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar