Pengorbanan: Apa ini perintah Allah?

Sudah sampaikah kisah ini pada mu wahai kawan yang mewakafkan diri di jalan penuh onak dan duri, berliku-liku serta sedikit pengikutnya ini. Kisah pengorbanan yang monumental hingga tercatat oleh tinta emas sejarah. Supaya dapat engkau ambil secercah pelajaran dalam mengarungi medan perjuangan. Tentang pengorbanan...

Dikejarnya lelaki yang dicintainya itu untuk menanyakan apa sebab ia dan si kecil di tinggalkan di tempat yang tak seorang pun ada disana, tempat yang kering gersang yang tak mungkin ada kehidupan yang mampu bertahan. Dikejarnya dan terus bertanya “Apa sebab meninggalkan kami disini?” meski tanpa jawaban lisannya terus bertanya. Hingga akhirnya ia putuskan untuk merubah pertanyaannya, “Apa ini perintah Allah?” tanyanya. Lelaki itu pun berhenti dan menjawab “ lya, ini perintah Allah”. Maka seketika itu ia putuskan untuk berhenti mengejar dan membiarkan suaminya pergi. Jauh semakin jauh hingga tinggallah ia dan Ismail kecil di tempat itu.  Bertahan menjalani kehidupan sesulit apapun itu tetap tegar kerena itu perintah Allah.

Waktu berlalu, hingga Ismail kecil tumbuh besar. Dan saat indah bertemu dengan ayahnya pun tiba. Bertahun-tahun tak bertemu, rasa rindu yang sudah lama terbendung kini tumpah ruah mengisi setiap ruang kosong yang ada. Tidak ingin berpisah lagi? Pasti. Tapi apa daya melalui perantara mimpi pesan itu tersampaikan. Ya, hanya melalui mimpi. Disampaikannya mimpi itu kepada sang anak terkasih untuk menanyakan pendapatnya. Lalu anak itu bertanya “Apa ini perintah Allah?” dan sang ayah menjawab, “Iya”. “Jika ini perintah Allah, maka lakukanlah Ayah”.

Belajar dari penggalan kisah itu yang hingga kini kita peringati sebagai hari raya Idul Adha. Ada semangat pengorbanan yang patut kita ambil pelajaran, ada arti ikhlas dan keyakinan yang nghujam bahwa semua yang dilakuakan untuk Nya akan berbuah kebaikan.

Wahai kawan mari kita berkaca dari kisah ini  tetang korelasi keimanan yang memuncak mengalahkan rasa cinta yang luar biasa pada apa yang ada di dunia hasil ciptaan Nya. Jika saat ini pundak mu terasa amat berat, dan tubuh mu terasa amat lelah. Sadarlah segera dan pastikan bahwa semua yang membuat mu seperti itu karena Allah. Sebab dengan begitu percayalah pada akhirnya, itu semua akan mengantarkan mu pada surga-Nya. 

Teruslah berbuat untuk perubahan karena engakau pun tahu bahwa sebaik-baiknya insan adalah ia yang paling banyak manfaatnya untuk sesama. Bersemangatlah untuk terus berbagi. Mengutip kata Tan Malaka seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang intinya “Seorang pemuda yang tinggi ilmunya, namun tidak mampu memberi manfaat bagi masyarakat di sekitarnya maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali”. Dan kata Imam Syafi’i bagi pemuda yang malas menuntut ilmu maka bertakbirlah empat kali tanda kematian untuknya”.

Untuk itu kawan takkan sia-sia pengorbanan mu dijalan ini, tuntut ilmu lalu bertebarlah memberi manfaat kerena Allah.
Walahu’alam

Selamat hari raya Idul Adha

Dalam sajak perjuangan tertanda

Kabid. Sosmas PD KAMMI Pontianak
Nurhasanah


Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar