Aku dan KAMMI : Titik W.O.W



Dulu, aku mengikuti DM1 karena disodorkan formulir DM1 oleh senior di MIPA.
“Ikut DM1 ye,” kata senior  tersebut.
Lantas aku menjawab santai, “Ade niat sih bang, tapi liatlah lok.” Dan benar, setelah beberapa hari hingga hari-H, aku tidak ikut DM1 kala itu.

***

Hingga akhirnya, Allah SWT menakdirkan aku bisa mengikuti DM1 dikesempatan lain. Walau aku juga ada diajak ikut LK1 (hehe). Sudah berjalan 5 tahun sejak aku mengikuti DM1 di awal tahun 2012. Tidak banyak segmen-segmen yang aku ingat kala itu, yang paling aku ingat adalah, kelompok yang aku ketuai memenangkan outbond (yeyy!) :D. Selebihnya, terlebih materi apa yang disampaikan aku tidak terlalu  memahaminya bahkan setelah DM1. Dan setelah aku pikir-pikir, jika aku bandingkan dengan DM1 yang lainnya, DM1 yang aku ikuti itu adalah DM1 terbaik karena: 1) gratis, 2) lokasi di Rekadena, 3) ada outbond, 4) kelompokku menang outbond, dan –yang ini tolong jangan ditiru, 5) aku paling banyak ijin (ijin UTS dan ijin istirahat karena waktu itu aku sakit gigi).

Ada suatu ungkapan, ‘tersesat di jalan yang benar’. Mungkin aku bisa katakan kisah ini demikian adanya. Pasca aku DM1, aku disodori lagi untuk menjadi pengurus komisariat Untan dan berlanjut sampai sekarang. Dimulai dari staf kaderisasi (halo Kak Ata apa kabar ^^ ?) menjadi Kepala Bidang Kaderisasi Komisariat Untan, menjadi staf kaderisasi KAMDA Pontianak dan sekarang menjadi Kepala Bidang Kaderisasi KAMDA Pontianak.

Berinteraksi dengan KAMMI telah banyak merubah sifat dan karakterku. Jelas. Dari yang tidak bisa ngomong di depan khalayak, sekarang sudah terbiasa ngomong di depan walau spontanitas diminta sekalipun. Dari bisu saat berada di forum diskusi, sekarang uda pandai bikin ribut. Dulu cuek, sekarang agak ramah (ini perlu ditingkatkan lagi). Dari tidak paham materi DM, sekarang sudah paham bagaimana membaca alurnya. Dan yang terpenting itu adalah dari DM1 hingga DM3 (haha). Dan masih banyak hal yang aku pelajari dari KAMMI dan dari senior-senior KAMMI.

***

Kalian tau titik WOW ?
Titik WOW adalah saat di mana kalian merasakan sesuatu yang kalian anggap biasa-biasa ternyata adalah luar biasa. Dan ketika kalian sadar, hati kalian akan bergumam, ‘... benar-benar luar biase, ternyata gitu rupenye ye...’. Nah kurang lebih seperti itulah. Ya. Itulah titik WOW. Dan aku mendapatkan titik WOW-nya KAMMI di beberapa agenda. Mau tau ?

Titik WOW yang pertama.
DM2. Kalian tau sendirikan bagaimana susahnya bisa lolos DM2? aku juga mengalami hal yang serupa. Aku pernah tidak lulus IJDK. Aku pernah terlambat mengirim makalah. Aku pernah tidak bisa menjawab pertanyaan penyidang. Parahnya, aku pernah tidak berbicara sepatah katapun di beberapa sesi DM2. Lalu, di mana titik WOW-nya ?  Titik WOW justru hadir dipenugasan membaca buku ‘Gerakan Perlawanan dari Masjid Kampus’. Pemahaman dari buku ini kemudian bertemu pada materi  Tafsir Paradigma Gerakan KAMMI, dan saat itulah perasaan bangga memiliki KAMMI muncul dan aku memutuskan untuk mencintai KAMMI.

Titik WOW yang kedua.
TPN. Training Pengkader Nasional.
Empat serangkai ala anak kampung (Dita, Dinda, Nizar, Jub) nekat ikut TPN. Dari Jakarta menuju Jogja sampai kembali lagi ke Pontianak. Banyak momen-momen kocak yang kami hadapi. Banyak hal-hal aneh yang kami lalui.

Itu tadi sesi yang tidak serius. Untuk sesi yang serius, begini ceritanya.
Pada mulanya aku heran, ini serius ngadakan dauroh tingkat nasional? Sound system tidak ada, infokus juga tidak ada, banner pun tidak ada. Tiba-tiba masuk seorang laki-laki berpakaian kemeja dengan lengan digulung memakai celana jeans. Kemudian Ia berbicara tentang mabda’,  sejarah manhaj pengkaderan, landasan manhaj KAMMI dan bagaimana pembinaan di KAMMI.  Awalnya aku bingung, tapi, lama kelamaan otakku mulai beradaptasi dan akhirnya aku paham apa yang laki-laki itu sampaikan bahkan aku sampai-sampai tidak sempat mencatat saking sayangnya melewatkan satu kata pun dari penjelasan laki-laki tersebut. Kemudian aku mulai terbiasa dengan model penyampaian seperti itu. Dan aku simak baik-baik materi-materi selanjutnya (tanpa alat bantu visual, lho, ini butuh konsentrasi yang tinggi).
Mendapat materi yang luar biasa karena disampaikan oleh orang-orang luar biasa –luar Kal-Bar red. Tak hanya itu, aku bertemu dengan teman-teman KAMMI se Indonesia. Lumayan. Maksudnya, lumayan menikmati mereka berdiskusi dengan kapasitas mereka yang tinggi-tinggi. Dari sinilah kemudian aku bisa menakar kemampuan kader Pontianak dengan kader di luar sana. Dari sini, aku menyadari betapa KAMMI itu sungguh besar dan apa yang dicita-citakan KAMMI sungguh mulia. Inilah titik WOW kedua. Selesai TPN aku tambah semangat. Alhamdulillah 
***

Setiap fase kehidupan selalu ada hikmah di baliknya. Begitu pula setiap fase yang dilalui bersama KAMMI. Selalu ada hikmah di setiap agendanya walau aku sadar atau tidak. Aku ucapkan terimakasih kepada orang-orang yang senantiasa mengajakku untuk mengikuti agenda-agenda KAMMI, walau hanya ifthor di bundaran, diskusi di rumger, bantu-bantu panitia DM1, dsb.  Karena dari sinilah aku memulai dan dari sinilah aku bertumbuh.

Aku sangat bersyukur kepada Allah SWT yang menakdirkanku untuk terus membersamai di kaderisasi KAMMI. Banyak hal yang bisa dipelajari. Belajar bagaimana memahami dan mendahului orang lain. Belajar lapang dada kala sepinya agenda-agenda yang kami selenggarakan. Terlebih, aku belajar bagaimana harus memulai dari diri sendiri baru kemudian membina orang lain. Merupakan  kebahagiaan tersendiri saat memandu ikrar di sesi komitmen, melihat peserta dauroh paham dan semangat, melihat kader KAMMI yang lain bersporadis dan berprestasi di luar sana. Berhasil melaksanakan dauroh walau jam tidur agak diperhemat. Melihat adik-adik KAMMI lebih baik dan lebih semangat dari kakak dan abang-abangnya. Itulah kebahagiaan yang aku rasakan. Tak ada kata yang pas untuk mendeskripsikan kebahagiaan itu. Semoga semua ini berakhir baik, sebagamana aku yakin bahwa Allah swt menciptakan dunia dan seisinya untuk kebaikan. Agar takdir ‘kebaikan’ itu bertemu, izinkan aku untuk terus membersamai hingga akhir.

Inilah aku dan KAMMI. KAMMI adalah sahabat-ku, guru-ku, dan keluarga-ku.
Selamat Milad KAMMI ke-XIX.

Dita Meilina
Kader KAMMI Pontianak, Kalimantan Barat

Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar