Kekayaan bangsa Indonesia sangat
beragam, dari salah satu yang telah dipaparkan sebelumnya, bahasa daerah
merupakan salah satu dari kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Indonesia
memliki berbagai macam bahasa daerah yakni 748 bahasa daerah yang merupakan
sebagai bahasa ibu. Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan
penuturnya, ini dapat dilihat dari peresentase penggunaan bahasa keseharian dalam
berkomunikasi dan bersosialisai yaitu lebih dari 90% warga Indonesia
menggunakan salah satu dari 748 bahasa daerah sebagai bahasa kesaharian mereka.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi
Republik Indonesia yang saat ini mulai meluntur dan kurang diminati dari banyak
kalangan baik pelajar maupun masyarakat umum, ini disebabkan mulai dari
kebiasaan menggunakan bahasa daerah dibandingkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa ibu dan yang menjadi faktor besarnya yaitu sebagian besar dari
persyaratan lapangan kerja yang tersedia dan program beasiswa yang ditawarkan
oleh pemerintah dan perguruan tinggi yang harus mewajibkan mempunyai penguasaan
dalam berbahasa asing seperti Bahasa Inggris, sehingga menyebabkan kecerdasan
anak bangsa dinilai dari kemampuan bisa atau tidaknya dalam penguasaan bahasa
asing tanpa melihat dari skill dan
prestasi akademis yang mereka miliki. Fakta yang menjadi sebuah bukti nyata bahwa
kurangnya minat dan kemapuan berbahsa indonesia dibandingkan bahasa asing dikalangan
pelajar yaitu dapat dilihat dari hasil belajar siswa melalui Nilai Ujian (UN). Dalam
http://www.bisnis.com/
diberitakan, Tahun 2012 tercatat bahwa
siswa SMA yang tidak lulus UN mencapai 7.579 siswa, dari 1.524.704 peserta UN.
Menurut Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, kebanyakan siswa jatuh di
nilai Bahasa Indonesia dan Matematika.
Meskipun Bahasa Indonesia bukan bahasa
ibu, namun kesadaran akan pentingnnya menjaga, dan memperdalami pelajaran Bahasa
Indonesia perlu tetap ditingkatkan demi mempertahankan keutuhan dan kelestarian
Bahasa Indonesia di negeri sejuta pahlawan ini. Tindakan yang dapat diterapkan
yaitu menumbuhkan rasa Nasionalisme dan kesadaran diri masing-masing individu
akan pentingnnya belajar dan menggunakan Bahasa Indonesia, baik dalam
lingkungan berkomunikasi antarsesama maupun dilingkungan skala nasional. Jika
hal tersebut tidak segera dilakukkan maka lambat laun Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional akan segera tersingkirkan oleh bahasa asing.
Ada sebuah pertanyaan besar untuk bangsa
ini, “Ini Indonesia ku atau Negerinya bangsa asing ?” itulah yang harus kita
jawab sekarang, sebab seiring dengan berkembangnya zaman dieraglobalisasi
banyak sekali keadaan yang telah berubah dari negeri tanah surga (Indonesia). Negeri
Indonesia soalah berubah menjadi negerinya bangsa asing sebab banyak sekali
jati diri dari bangsa Indonesia yang
telah hilang, mulai dari bergesernya secara perlahan-lahan Nasionalisme bangsa
Indonesia terhadap Bahasa Indonesia ke bahasa asing ( Bahasa Inggris), pengexploitasian
sumber daya alam dibumi Indonesia secara besar-besaran oleh perusahaan asing dan
budaya barat yang menggantikan budaya timur sehingga sekarang ini banyak sekali
masyarakat Indonesia terutama pemuda-pemudi yang bergaya dan berpenampilan ala
budaya barat dari sisi negatifnya membawa dampak buruk seperti meningkatnya
kasus-kasus kriminal, mengundang maksiat, tindakan asusila dan lainnya.
Saat ini banyak sekali negara-negara
luar yang berusaha mempelajari bahasa Indonesia, dengan tujuan supaya dapat
berbahasa Indonesia dengan baik sehingga dapat berkomunikasi dengan penduduk
Indonesia. Banyak sekali penawaran kepada guru-guru dan dosen pengajar Bahasa
Indonesia untuk dapat menjadi tenaga pengajar dinegeri mereka, ini menunjukan
ada sesuatu yang menjadi daya tarik bangsa asing terhadap negara Indonesia.
Mungkin hal tersebut merupakan sebuah informasi yang sangat membanggakan bagi
bangsa Indonesia tetapi kita sebagai bangsa Indonesia jangan segera berpuas
diri dan terlarut dalam kegembiraan karena kita harus tetap memfilter Negeri
Indonesia dari segala aspek, jangan sampai bangsa Indonesia ini dijajah lagi oleh
bangsa asing meskipun bentuk penjajahnya secara tidak langsung dapat berupa
pegexploitasian kekayaan alam, asimilasi budaya timur kebudaya barat dan sumber
daya manusia di Negeri Indonesia.
Segala bentuk kecemasan akan pergeseran
budaya dan perubahan jati diri bangsa Indonesia serta pengexploitasian kekayaan
yang ada dibumi Indonesia setidaknya membuat kita segera menyadari bahwa negeri
ini harus segera bangkit jangan biarkan kekayan di tanah surga diexplotasi dan oleh bangsa asing. Ini
Indonesia ku, ini Indonesia kita, ini indonesia milik seluruh bangsa Indonesia
bukan negerinya bangsa asing yang sekehendak kemauan mereka menguasainya. Apakah
kita sebagai bangsa Indonesia tetap tinggal diam dengan segala bentuk
penjajahan terhadap negara Indonesia ?. Segera lakukanlah perubahan dan rebut
kembali kekayaan alam yang menjadi hak milik bangsa ini sehingga anak bangsa
sendiri yang nantinya mengolah hasil alam yang ada di Indonesia demi kemajuan
dan kemakmuran negara tanah air Indonesia.
Oleh : Adi Sutrisno (Staf Sosmas KAMMI UNTAN)
0 komentar:
Posting Komentar