Peringati Hari Hijab Internasional, Ratusan Pelajar dan Mahasiswa Pontianak melakukan GEMAR


Oleh Dita Melina, Koor Aksi GEMAR

Pontianak- Tidak seperti biasanya, area Car Free Day di Jalan A.Yani Pontianak semarak dengan aktivitas yang dilakukan oleh ratusan pelajar dan mahasiswa yang terdiri dari beberapa elemen, yaitu Komunitas SON (School of Nation), Remaja Mujahidin, Puskomda Kal-Bar dan Muslim Designer Community (MDC). Walau sempat mendung dan hujan, ini tidak menyurutkan semangat mereka untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat.
Aktivitas yang dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa tersebut adalah tebar 200 jilbab secara gratis ke masyarakat Pontianak terutama kalangan wanita yang Muslim. Aksi tebar jilbab ini mereka namai dengan GEMAR (Gerakan Menutup Aurat) sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap muslimah lain yang masih belum berhijab secara syar’i serta memberikan pemahaman bagaimana berhijab sesuai dengan syari’at.
“Ada pun jenis jilbab yang ditebar adalah jilbab yang kategori syar’i, yaitu dengan ciri-ciri tebal dan lebar. Alhamdulillah kami mampu mengumpulkan ratusan jilbab dari donatur dan bisa kami tebar sekarang”, ungkap Dita Koordinator Lapangan Aksi. “Selain itu, aksi ini sebagai salah satu bentuk syi’ar Islam  yang bertepatan dengan Hari Hijab Internasional yang jatuh pada tanggal 14 Februari 2016. Harapannya kegiatan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat serta mampu menjadi solusi untuk permasalahan dekadensi moral pemuda,” lanjut Dita. Aksi yang berjalan semarak ini diramaikan pula dengan adanya pembagian leaflet, tutorial menggunakan jilbab syar’i, dan kampanye atau ajakan untuk berhijab.
Tidak sampai disitu, rangkaian agenda GEMAR yang lain adalah photoboot, GSM (Garage Sale Moeslimah), seminar tentang “Jilbab yang Dirindukan” oleh Ustadzah Nizmah, M.Pd.I, serta launching komunitas GEMAR itu sendiri. Beberapa pelajar perwakilan dari berbagai SMA di Pontianak terpilih menjadi Duta GEMAR di sekolah masing-masing. Semua rangkaian agenda tersebut dihadiri 250 peserta dari berbagai kalangan serta terlaksana dengan sangat semarak di Masjid Raya Mujahidin .
“Melalui Gerakan menutup aurat ini, kami berharap bahwa hijab itu tidak hanya untuk kalangan ibu-ibu saja, tapi untuk semua muslimah. Menggunakan hijab tetap bisa eksis dan aktif dalam kegiatan sehari-hari,” ujar ketua LDK Kamais Poltekes Pontianak.
“Saat ini banyak sekali muslimah yang berjilbab namun kebanyakan dari mereka belum paham hakikat jilbab yang sebenarnya, sehingga GEMAR ini menjadi solusi yang kami tawaran kepada mereka. GEMAR mengajak para muslimah untuk belajar bagaimana menyempurnakan hijabnya sesuai dengan firman Allah di QS. Al Ahzab: 59 dan QS. An Nur: 31,” jelas Ketua Jarmusda KalBar.
Kini jilbab bukan lagi hal yang asing bagi masyarakat. Tidak seperti tahun 90-an di mana para muslimah berjuang untuk mempertahankan jilbab mereka. Sekarang, menjadi tugas kita bersama bahwa seorang muslimah yang telah berkomitmen menjaga dirinya dengan berhijab harus mampu memaknai hakikat hijab sesungguhnya, karena hijab bukan sekedarlife-style, namun hijab adalah identitas seorang muslimah. #dm
We are proud being Muslimah.
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar