Pontianak - Sabtu, 13/02/2016. Sejumlah aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) diwilayah Kalimantan Barat gelar launcing KAMMI Pencita Alam (KAMMI-PALA) di Kabupaten Sanggau. Semenjak hari itu, KAMMI PALA telah resmi sebagai komunitas/gerakan pencita alam dari KAMMI di wilayah Kal-Bar. Launcing KAMMI PALA di Kal-Bar, diikuti oleh Abdul Salim (koordinator KAMMI PALA Kal-Bar), Imran Ramadhan (Kaderisasi KAMMI Pontianak), Andika Yudha Perkasa (Ketua FKMI Ulul Albab FAPERTA UNTAN), Adam Pangestu (Pengurus KBM BEM FAPERTA UNTAN), M. Muchlis Saputra (Pengurus KAMMI UNTAN) dan Heri Junaidi (Pengurus KBM BEM FK UNTAN).
“Saya sangat suport setiap aktivitas yang dilakukan oleh para kader KAMMI, khususnya mereka yang membawa misi perbaikan dan kemajuan untuk bangsa dan umat. Kita perlu menumbuhkan rasa kepedulian dan mencintai alam. Sebab, bumi, alam dan seisinya adalah karunia dan titipan Tuhan. Manusia sebagai penghuninya, maka wajib untuk mencintai alam seperti mencintai dirinya sendiri, rusaknya alam, semakin nampak, rendahnya kepedulian manusia terhadap lingkungan”, ujar Muhammad Taufani, Ketua Umum KAMMI Wilayah Kalbar. Beliau menuturkan, bahwa KAMMI PALA sebagai gerakan kepedulian KAMMI terhadap alam dan lingkungan, sebab, Indonesia ibarat sepenggal surga, kepedulian rakyatnya pada lingkungan, akan berdampak pada faktor penunjang keselamatan hidup manusia.
Kehadiran KAMMI PALA di Kal-Bar mendapat sambutan hangat dan atusias dari kalangan kader KAMMI diwilayah Kal-Bar dan sebagian aktivis mahasiswa lainnya. Banyak mereka yang bertanya, Apa itu KAMMI PALA ? Selain itu, tak mau tertinggal, kalangan kaum hawa juga tertarik untuk bergabung dalam kegiatan KAMMI PALA. Abdul Salim, selaku koordinator KAMMI PALA Kal-Bar, beliau menyampaikan “untuk saat ini, KAMMI PALA Kal-Bar dikhususkan hanya untuk mahasiswa laki-laki, kita lihat situasi dan kondisi nanti, jika memungkinkan, maka saya akan berikan kesempatan untuk kaum hawa, sebab, sampai saat ini, mereka juga banyak yang tertarik untuk gabung di KAMMI PALA”, ujarnya.
Kehadiran KAMMI PALA, diharapkan sebagai Gerakan Cinta Bumi, artinya gerakan tersebut berorientasi untuk merawat alam dan menjaga bumi dari kerusakan lingkungan. Sebab, rusaknya lingkungan dapat memicu terjadinya banyak bencana.
Menurut aktivis pengamat lingkungan, Adi Sutrisno, menuturkan bahwa, “banyaknya bencana yang melanda negeri, tidak bisa dipungkiri, akibat kerusakan yang disebabkan oleh manusianya itu sendiri. Mahasiswa sebagai garda terdepan dalam revolusi bangsa, menanamkan rasa cinta dan peduli pada alam, diharapkan, mampu melahirkan generasi manusia yang mencintai alam dan peduli pada lingkungan , baik di Indonesia ataupun di dunia. Jika, ingin membangun sebuah peradaban manusia di Indonesia, artinya kita juga harus siap menjaga lingkungannya sejak dini, sebab lingkungan akan menjadi faktor penunjang keberlangsungan hidup manusia, lingkungan yang rusak akan menimbulkan banyaknya bencana. Apa jadinya, ingin membangun peradaban manusia dinegeri yang penuh bencana, itu mustahil. Maka, usaha memperbaiki dan menjaga alam itu penting, sebab itu salah satu ikhtiar dalam mewujudkan misi membangun peradaban, ujar Ketua Umum Forum Mahasiswa Islam Kayong (FORMASIKA) saat menyampaikan tanggapannya”.
Realitanya, kerusakan alam di Indonesia semakin parah, pasalnya berdasarkan data yang diberitakan di Okezone.com (06/09/2016), mantan Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, menyebutkan, “kerusakan lingkunan di Tanah Air mencapai 40 hingga 50 persen dari luas wilayah yang ada. Kenaikan cukup signifikan itu terjadi sejak memasuki era otonomi daerah, di mana kewenangan penanganan lingkungan ada di pemerintah daerah setempat”, Artinya, Indonesia menjadi salah satu negara krisis lingkungan, jika manusianya tidak segera sadar dan melakukan gerakan cinta alam dan peduli lingkungan maka, bumi yang telah dihuni oleh manusia, akan menjadi neraka yang penuh bencana.
KAMMI PALA, diakui oleh sejumlah kalangan elit dari aktivis KAMMI, Abdul Jabbar, sebagai bentuk nyata dari gerakan yang kawan-kawan KAMMI lakukan untuk mencintai alam dan peduli pada lingkungan. Beliau juga menyatakan, “KAMMI PALA akan menjadi wadah bagi kawan-kawan mahasiswa yang ingin konsen melakukan gerakan penyelamatan lingkungan.” ujar pengurus pusat KAMMI tersebut.
Meskipun terbilang baru, KAMMI PALA sendiri, sebenarnya telah ada diberberapa daerah, contohnya di sumedang. Seperti yang diberitakan di eramadina.com. Berbagai perguruan tinggi di Sumedang yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Pecinta Alam (KAMMI Pala) telah berhasil melakukan Gerakan Pungut Sampah (GPS) di Gunung Tampomas, Sumedang, Ahad (26/10/2014). Di Sumedang, KAMMI Pala sebagai bagian dari KAMMI Reaksi Cepat
Penulis, Ketua Umum KAMMI Komisariat UNTAN-Pontianak.
BalasHapushttps://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWMkJvbFpZejBQZWM/view?usp=drivesdk
Salam
Kepada:
Redaksi dan para akademik
Per: Beberapa Hadis Sahih Bukhari dan Muslim yang Disembunyikan
Bagi tujuan kajian dan renungan. Diambil dari: almawaddah. info
Selamat hari raya, maaf zahir dan batin.
Daripada Pencinta Islam rahmatan lil Alamin wa afwan.