![]() |
dr. Hj. Darmanelly, M.Kes. |
Vaksin kanker serviks (Vaksin HPV) merupakan vaksin
yang diberikan untuk mencegah kanker leher rahim pada wanita yang disebabkan
oleh Human Papillomavirus (HPV). dr. Hj. Darmanelly, M.Kes., selaku Kepala Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana (BPMPAKB) Kota
Pontianak memaparkan bahwa kanker serviks dapat menyebabkan angka kematian pada
wanita semakin tajam.
Kanker serviks terdapat dalam tubuh wanita disebabkan
oleh beberapa hal, diantaranya:
- Perempuan terlalu dini untuk melakukan hubungan seks.
- Bergonta ganti pasangan.
- Ditularkan oleh pasangan kita.
![]() |
Pemaparan dr. Hj. Darmanelly, M.Kes. tentang kanker leher rahim (serviks) |
Beliau juga memaparkan bahwa kanker serviks dapat
dicegah dengan beberapa cara, diantaranya:
- Pendewasaan usia pernikahan. Pernikahan dini menyebabkan wanita lebih muda terinveksi kanker serviks dikarenakan sel rahim pada usia pernikahan dini masih sangan muda, sedangkan pada usia dewasa sel rahim wanita sudah benar-benar matang.
- Menggunakan kondom.
- Pencegahan menggunakan vaksinasi serviks (HPV).
Dari ketiga pencegahan tersebut, yang memungkinkan
untuk dilakukan ialah pencegahan kanker serviks menggunakan vaksinasi serviks,
karena kita tidak mungkin mencegah orang yang berkeinginan untuk menikah.
Sedangkan kondom, tidak semua pasangan dapat menggunakan kondom.
Prof.
Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI (pakar kesehatan) mengatakan Ikatan Dokter
Anak Indonesia merekomendasikan vaksinasi HPV sejak usia 10 tahun. Pemberian
vaksin HPV tak perlu menunggu usia dewasa atau setelah menikah. Justru
vaksinasi HPV seharusnya dilakukan sejak dini.
Hal ini senada dengan apa yang telah dipaparkan oleh dr.
Hj. Darmanelly, M.Kes. bahwa pemberian vaksin HPV sejak dini kepada anak-anak bertujuan
agar tubuh mempunyai memori sejak dini terhadap virus-virus yang telah
dilemahkan didalam tubuhnya.
Vaksin HPV
dilakukan berkala sebanyak 3 kali. Vaksinasi pertama dilakukan dalam rangka
baru mengenalkan vaksin tersebut ke dalam tubuh kita, vaksinasi kedua (4 minggu
kemudian) untuk lebih mengenalkan lebih dalam vaksin ke dalam tubuh kita, dan vaksinasi
ketiga (6 bulan kemudian) dilakukan seutuhnya
untuk kekebalan tubuh kita terhadap virus HPV tersebut.
Petanyaannya adalah apakah vaksinasi serviks sejak
dini berpengaruh pada kesuburan wanita kelak? dr. Hj. Darmanelly, M.Kes.
menjelaskan bahwa tidak ada pengaruh antara vaksinasi serviks dengan kesuburan
karena vaksinasi serviks bekerja pada sel darah putih untuk kekebalan tubuh,
bukan pada hormon sehingga tidak akan menganggu dan berpengaruh pada kesuburan
wanita.
Beliau merekomendasikan agar
anak-anak diberi vaksinasi serviks sejak dini sebagaimana imunisasi-imuniasasi
yang diberikan kepada anak-anak saat Bulan Imuniasasi Serentak Anak Sekolah
(BISAS), agar anak tidak merasakan sakit yang berkala. "Akan tetapi biaya vaksinasi serviks relatif
mahal, dimana berkisar antara 1,9 juta hingga 2 jutaan sehingga sampai saat ini
imunisasi vaksin serviks belum dicanangkan oleh pemerintah sebagai program imunisasi nasional
sebagaimana imunisasi- imunisasi lainnya seperti vaksin campak dan polio," jelas
ibu Darmanelly.
Kami selaku Perempuan KAMMI Daerah Pontianak, berharap
agar pemerintah dapat menjadikan Vaksin Serviks menjadi satu diantara program imunisasi
nasional agar kedepannya anak-anak mendapatkan vaksin serviks saat usia dini
tanpa harus mengeluarkan dana yang cukup besar. Dengan begitu, maka hal ini
menjadi salah satu ikhtiar (usaha) untuk menyelamatkan nyawa perempuan
Indonesia akibat kanker serviks.
![]() |
Ka.Dept. Advokasi Perempuan (Rusmini, S.Pd) dan Ka.Bid.Perempuan (Ade Putri Yulianti, S.Farm) KAMMDA Pontianak disaat foto bersama ibu dr. Hj. Darmanelly, M.Kes. |
Ditulis oleh:
Rusmini, S.Pd.
Kepala Departemen Advokasi
Perempuan KAMMI Daerah Pontianak.
0 komentar:
Posting Komentar